Surat Pernyataan seringkali kita gunakan dalam berbagai macam urusan penting. Tidak jarang surat pernyataan menjadi salah satu dokumen wajib ada, misalnya dalam urusan pekerjaan dan utang piutang. Pernyataan dapat dilakukan dengan lisan mapun nonlisan atau tertulis. Pernyataan yang disampaikan secara lisan sering kali sulit untuk diingat dengan detail dan rinci.
Daftar Isi
1. Pengertian Surat Pernyataan
Surat Pernyataan merupakan surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya pernyataan yang menerangkan bahwa seseorang telah atau tidak pernah melakukan suatu. Bisa juga diartikan menyatakan perihal ketersediaan seseorang ataupun kelompok untuk bertanggung jawab seggala risiko yang berkaitan dengannya.
Di dalam surat pernyataan menyangkut aspek legal hukum wajib di tulis di kertas segel atau kertas yang telah di tempelkan materai. Dalam hal itu telah terkandung pengertian bahwa surat pernyataan akan menyangkut aspek hukum yang dibuat oleh seseorang sesuai usia, yang mana mampu dijerat dengan pasal – pasal yang berlaku.
2. Tujuan Surat Pernyataan
2.1. Tujuan Surat Pernyataan Dalam Keseharian
Dalam sehari-hari surat pernyataan sering dibuat seseorang untuk dapat melengkapi surat lainnya. Misalnya saat melamar pekerjaan, seseorang akan membuat surat penyataan sebagai pelengkap surat lamaran kerja. Dapat digunakan juga untuk keperluan sesudah melewati masa pendidikan atau bekerja di suatu perusahaan tertentu.
2.2. Tujuan Surat Pernyataan Urusan Dinas
Urusan dinas tidak jarang juga memerlukan surat pernyataan. Sebagai contoh misalnya seorang pemimpin sebuah instansi sering kali membuat surat pernyataan yang isinya menyatakan tentang anak buah ataupun bawahannya. Surat pernyataan dinas ini memiliki bentuk, fungsi, dan juga penyusunan yang sangat berbeda dengan format surat keterangan.
2.3. Tujuan Surat Pernyataan Untuk Sebuah Lembaga
Selain urusan dinas, Sering kali sebuah lembaga yang akan memilah pegawai baru membutuhka surat pernyataan. Dalam hal ini, alangkah baiknya sebuah lembaga mengadakan sebuah belangko surat untuk dapat diisi oleh peserta sebagai persyaratan.
3. Beberapa Contoh Surat Pernyataan
Berikut adalah beberapa contoh surat pernyatan yang dapat dipelajari dan dijadikan referensi untuk yang memerlukan surat pernyataan ini.
3.1. Contoh Surat Pernyataan Ahli Waris
3.2. Contoh Surat Pernyataan Jual Beli
3.3. Surat Pernyataan Kepemilikan
3.4. Surat Pernyataan Keluar dari Peserta JAMKESMAS
3.5. Contoh Surat Pernyataan Izin Penelitian
3.6. Surat Pernyataan Pengunduran Diri
3.7. Surat Pernyataan Kelakuan Baik
3.8. Contoh Surat Peryataan CPNS
4. Manfaat Surat Pernyataan
Tidak hanya fungsinya, sebuah surat pernyataan yang telah dibuat tentu juga memiliki manfaat bagi penggunanya. Manfaat itu dirasakan oleh orang yang berinteraksi secara penuh dengan surat tersebut. Berikut ini tiga manfaatnya :
4.1. Bagi Penerima
Surat pernyataan dipergunakan untuk alat bukti meminta pertanggungjawaban. Bukti yang di buat di surat pernyataan sangat lah kuat sebagai tuntutan apabila di kemudian hari pihak yang menulis melanggar, atau apabila yang dinyatakannya si penulis ternyata tidak benar dan tidak sesuai dengan yang tertera di surat pernyataan.
4.2. Bagi yang Membuat
Surat pernyataan bermanfaat untuk alat bukti penguat dan diakui pihak lain yang digunakan oleh si pembuat. penulis juga dapat menegaskan bahwa dirinya memang benar seperti apa yang sudah dinyatakan dalam surat. Oleh sebab itu, di dalam surat lamaran pekerjaan biasanya dilampiri surat pernyataan.
5. Ciri-Ciri Surat Pernyataan
Membuat sebuah surat pernyataan, terdpaat beberapa ciri yang dimiliki. Ciri itu melekat pada surat pernyataan sehingga membedakan surat ini dengan jenis surat yang lainnya. Dibawah ini adalah lima ciri-ciri sebuah surat pernyataan:
5.1. Bahasa yang Digunakan
Penggunaan bahasa dalam surat pernyataan ialah bahasa resmi hukum. Surat pernyataan memiliki legalitas atau aspek hukum yang lumayan kuat. Jika terkait dengan aspek hukumnya, maka dari itu surat pernyataan harus di tulis di atas kertas resmi yang bersegel. Jika tidak disediakan maka dapat di tulis di atas kertas biasa namun tetap dibubuhi materai dan tanda tangan.
5.2. Menggunakan Kata-kata Denotatif
Ketika menulis surat pernyataan ada lebih baiknya menggunakan kata-kata yang mengandung denotasi. Maksudnya dalam sebuah surat pernyataan isinya harus jelas, tidak boleh bersayap. Hindari menggunakan kata yang bermakna konotasi atau ambigu (tidak jelas), siapapun yang membaca surat pernyataan ini dapat menangkap maksudnya tanpa adanya penafsran yang berbeda.
5.3. Kelengkapan Data yang Tercantum
Dalam surat pernyataan yang perlu di perhatikan adalah mengenai kelengkapan data. Surat pernyataan yang dibuat untuk menyatakan diri sendiri ataupun pihak lain tetap harus menyantumkan data pribadi. Data yang dicantumkan meliputi, nama, tempat dan tanggal lahir, serta pekerjaan.
5.4. Isi Harus Disampaikan Dengan Jelas
Surat Pernyataan harus dibuat sesuai dengan tujuan dan isinya juga demikian. Apabila surat pernyataan untuk menyatakan dirinya telah berpengalaman kerja, maka harus dicantumkan isinya dalam beberapa list pengalaman kerja. Isi dalam sebuah surat pernyataan harus disampaikan dengan sangat jelas dan dapat dimengerti oleh seluruh pihak yang terkait.
6. Format Surat Pernyataan
Menulis sebuah surat pernyataan tentu tidak sembarangan. Surat pernyatan sebagai surat resmi memiliki susunan secara khusus. Adapun untuk susunan atau format surat pernyataan terbagi dalam tiga bagian seperti dibawah ini:
6.1. Bagian Pembuka
Untuk bagian tulisan SURAT PERNYATAAN. Tulisan ini yang biasanya ditulis dengan huruf kapital semua dan juga berada di tengah bagian paling atas.
6.2. Isi Pernyataan
Selanjutnya adalah isi. Bagian ini berisi mengenai pernyataan yang ingin disampaikan. Dalam bagian isi ini juga dijelaskan mengenai identitas diri atau identitas pihak yang memberikan pernyataan serta isi dari pernyataan. Misalnya saja jika surat pernyataan ini dibuat oleh pihak lain maka hal itu juga wajib dijelaskan.
6.3. Bagian Penutup
Bagian terakhir yaitu penutup. Bagian ini akan tertera tanggal serta tempat dibuatnya surat, dan juga terdapat identitas yang membuat surat. Pada identitas itu akan meliputi nama terang, tanda tangan, maupun keterangan yang lainnya seperti nomor induk pegawai.
Untuk artikel lainnya bisa juga baca tentang Pedoman Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar